Jual CD aplikasi game HP

Image hosted by servimg.com Image hosted by servimg.com
Image hosted by servimg.com Image hosted by servimg.com

serba serbi helm

Helm Syarat dengan Perhitungan Teknis HELM adalah perlengkapan paling vital bagi pembalap motor maupun mobil yang standar kualitasnya sudah baku. Selama 5 tahun terakhir ini bahan baku yang digunakan tidak banyak berubah sesuai standar proteksi yang ditentukan FIM (motor) dan FIA (mobil). Perubahan teknologi yang terus dikembangkan yaitu dari segi aerodinamika agar helm bisa mengurangi gesekan angin, lebih ringan tapi tetap memenuhi standar proteksi. Yang berkembang cepat justru penampilan helm sesuai tren fashion, dengan berbagai corak dan kombinasi warna unik. Pembalap GP F-1 terkemuka di antaranya Michael Schumacher, Fernando Alonso, dan Kimi Raikkonen. Para penggemarnya sendiri bisa dengan cepat mengenalnya hanya dengan melihat helmet yang digunakan. Dari sisi teknologi, FIM menggunakan standar Snell Foundation yaitu lembaga yang khusus menangani tes kelaikan helm baik yang digunakan di jalan raya ataupun untuk balap. Untuk bisa lolos tes kualifikasi, standar helm harus memiliki lapisan polystyrene minimal setebal 2,5 cm. Bahan ini berfungsi untuk meredam/menyerap energi akibat benturan. Lapisan inilah yang jadi penyelamat nyawa seorang pembalap sewaktu terjadi kecelakaan dengan benturan hebat. Cara mengujinya, helm dijatuhkan dari ketinggian 2 m pada kecepatan 20,8 km/jam di atas permukaan besi. Getaran/guncangan pada lapisan polystyrene ini harus di bawah 300 s/d 400 G. Alasannya, pada kisaran inilah kerusakan otak bisa terjadi. Helm yang lulus uji tes Snell Foundation ini harus mampu meredam guncangan hingga 150 G. Jadi jauh di bawah ambang batas standar guncangan yang bisa merusak otak. Bila dibandngkan dengan helm yang bukan full face (yang hanya melindungi setengah tulang tempurung kepala) guncangan yang terjadi bisa mencapai 800 G. Pada kondisi ini bila terjadi kecelakaan pemakainya dipastikan akan menderita gegar otak yang parah. Sebelum menjalani tes itu, helm harus melalui 3 proses lain terlebih dahulu yaitu dimasukkan pada ruang pendingin dengan suhu -10 derajat Celsius. Setelah itu dipanggang pada suhu 50 derajat celsius, kemudian direndam dalam air selama 12 jam. Ini dilakukan untuk mengondisikan shell (pelapis) helm seperti sedang dipakai. Selain kemampuan menahan dan menyerap benturan, Snell juga mengharuskan persyaratan lain yang dinamakan "Snell Positional Stability" yang istilah teknisnya roll off test. Yaitu helm harus bisa memberi perlindungan pada berbagai posisi pemakainya. Alasannya, dalam beberapa tes ternyata helm yang seharusnya memberi perlindungan justru terlepas saat pemakainya jatuh. Ini terjadi karena kualitas tali pengikat termasuk alat pengencangnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya pada saat kecelakaan. Jadi uji materi pada bagian ini juga amat ketat agar semua bagian di helm memenuhi standar yang ditentukan untuk memberi proteksi maksimal. Helm bagi pembalap tidak hanya 1 jenis. Ada helm khusus yang dimodifikasi untuk kondisi hujan yang kacanya dibuat tahan kabut agar tidak menggangu pandangan. Untuk memenuhi kebutuhan, produsen helm seperti AGV yang dipakai Valentino Rossi, sengaja memakai lapisan film khusus pada visor untuk mencegah fogging (kabut). Setelah persyaratan teknis dinyatakan baik, tentu sisi penampilan, aerodinamka, dan warna serta berat helm menjadi pertimbangan produsen. Itu penting agar pembalap enak memakai helm yang ringan, aman sekaligus modis. Khusus untuk desain warna, pembalap biasanya punya disainer khusus sehingga bisa memenuhi keinginan pembalap. (bk) *Fr. Bunder dowo ymci.web.id

 

© 2007 Selamat datang di blog Pribadi saya: serba serbi helm | Design by Template Unik



Template unik dari rohman


---[[ Skip to top ]]---